Vincentius Jyestha
•
26th October 2021
Hujan Angin Iringi Pemakaman Sudi Silalahi, Eks Mensesneg era SBY
Hujan Angin Iringi Pemakaman Sudi Silalahi, Eks Mensesneg era SBY
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNETWORK, JAKARTA - Angin panas bertiup di kawasan Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (26/10) siang. Cuaca tampak sedikit mendung seiring selesainya persiapan pemakaman terhadap mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) era Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yakni Sudi Silalahi. Sudi meninggal dunia dikarenakan sakit di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Senin (25/10) pukul 23.50 WIB.
Pantauan Tribunnetwork, tenda-tenda dihiasi kain putih sudah berdiri kokoh di sekitar pusara tempat Sudi nantinya dimakamkan. Dari jauh terdengar suara sirene mendekat ke arah TMPNU Kalibata. Kemudian peti yang ditutupi kain Merah Putih digotong secara bersamaan oleh para personel TNI keluar dari ambulans.
Tak disangka, langit menangis sebelum prosesi upacara pemakaman Sudi yang digelar secara militer berlangsung. Ranting pepohonan seolah melambai-lambai terkena tiupan angin dan hujan deras di kawasan TMPNU Kalibata. Meski demikian, prosesi pemakaman Sudi tetap dilaksanakan dengan Menko Polhukam Mahfud MD yang bertindak sebagai inspektur upacara.
Tembakan salvo di tengah guyuran hujan dari prajurit TNI melepas kepergian purnawirawan Letnan Jenderal TNI tersebut, petinya turun perlahan ke liang lahat, sambil diatasnya dibentangkan bendera Merah Putih.
Sebelum prosesi pemakaman dimulai, sejumlah pejabat nampak hadir dalam kesempatan itu, mulai dari SBY yang didampingi Agus Harimurti Yudhoyono, Annisa Pohan, dan Edhie Baskoro Yudhoyono. Kemudian para wakil presiden terdahulu seperti Boediono dan Jusuf Kalla. Terlihat pula kehadiran mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto hingga politikus senior Hatta Rajasa.
SBY sendiri sempat duduk diapit Boediono dan JK, tepatnya di tenda yang menghadap pusara Sudi. Mereka berbincang cukup lama satu sama lain sambil terkadang memandang peti jenazah Sudi yang terpampang tak jauh dari mereka.
Tak ada kata yang terucap dari SBY atas kepergian 'tangan kanannya' di periode 2009-2014 itu kecuali memohon doa bagi almarhum ketika dirinya tiba di TMPNU Kalibata. Sementara saat pemakaman sudah selesai, SBY yang mengenakan kemeja putih dilengkapi jas hitam dengan membawa payung sendiri langsung beranjak meninggalkan lokasi.
"Assalamu'alaikum mohon doa, saling mendoakan ya," kata SBY, saat tiba di TMPNU Kalibata, Selasa (26/10).
Selepas pemakaman, Cahyo Pangaribowo Silalahi selaku putra ketiga almarhum, mengatakan ayahnya sempat merasakan nyeri perut usai melakukan jalan pagi, Senin (25/10). Sudi lantas dilarikan ke rumah sakit dan akhirnya meninggal dunia pada malamnya.
"Kalau sebelum meninggal itu setelah jalan pagi, jadi nyeri perut, masuk rumah sakit, dan meninggal," kata Cahyo.
Saking banyaknya momen yang dikenang bersama ayahnya, Cahyo mengaku sampai tak bisa menceritakannya. Hanya saja dia menyebut sosok Sudi mendidik anak-anaknya dengan keras, dan selalu berpesan untuk menaati peraturan, baik aturan negara maupun agama.
"Karena banyak (kenangannya) jadi susah (diungkapkan). Kalau cara didik, bapak orang yang straight, orang yang keras. Semuanya yang baik, itu saja kalau ngasih pesan sesuai aturan saja, pada agama, ikuti perintah agama, itu saja, selebihnya bekerja keras dan seterusnya," ucapnya.
Sekedar informasi, Letjen TNI (Purn) Sudi Silalahi merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1972. Ia mengawali karier di pemerintahan kala menjadi sekretaris SBY saat menjabat Menko Polkam di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Sudi pernah menjabat Wakil Assospol Kasospol ABRI tahun 1996 sampai 1997, dan menjadi Kepala Staf Kodam Jaya pada tahun 1998. Sudi menjabat Sekretaris Kabinet dalam Kabinet Indonesia Bersatu periode 2004-2009 dan Mensesneg di periode 2009-2014. (Tribunnetwork/Vincentius Jyestha)
#SBY #Sudisilalahi #Mensesneg #TMPKalibata #TNI